Pernah nggak sih kamu ngerasa pusing tujuh keliling pas baru mulai nge-blog? Buka YouTube, ada puluhan video “Cara Sukses Blogging dalam 30 Hari”. Buka Google, muncul ratusan artikel dengan judul bombastis. Semuanya nawarin segudang nasihat blogging yang katanya ampuh. Tapi anehnya, setelah kamu coba ikuti, kok blog-mu gitu-gitu aja? Nggak ada kemajuan signifikan, malah rasanya makin capek dan pengen nyerah. Blogger pemula biasanya masuk ke dunia blogging dengan semangat tinggi. Mereka mencari tips di YouTube, artikel, atau bahkan forum. Sayangnya, tidak semua nasihat itu benar. Sebagian hanya cocok untuk kondisi tertentu, sebagian sudah ketinggalan zaman, dan sebagian lagi… memang menyesatkan sejak awal.
Kenyataannya, dunia blogging dipenuhi oleh informasi yang simpang siur. Banyak nasihat yang dulunya mungkin relevan, sekarang sudah usang. Lebih parahnya lagi, banyak “guru” yang memberikan tips dangkal hanya demi konten. Ironisnya, mengikuti nasihat-nasihat ini justru menjadi salah satu kesalahan blogger pemula yang paling umum. Alih-alih membantu, nasihat tersebut malah bisa merugikan dan membawa blog kamu ke jalan yang salah.
Nah, di artikel ini, kita bakal bongkar habis-habisan beberapa mitos blogging yang paling populer dan menyesatkan. Kita akan lihat kenapa banyak nasihat blogging yang salah masih terus beredar dan apa yang seharusnya kamu lakukan sebagai gantinya.
Banyak yang bilang blogging itu bisa bikin kaya dalam 3 bulan. Faktanya? Mayoritas blogger butuh waktu tahunan untuk membangun audiens, brand, dan sumber penghasilan yang stabil.
Oh ya, ini adalah pendapat saya berdasarkan apa yang saya tahu dan simpulkan berdasarkan pengalaman saya ngeblog. Seperti halnya pendapat, bisa ada yang berbeda pendapat dan mungkin ada juga yang sependapat. Untuk itu, artikel ini saya tempatkan di kategori “Opini” Sebagai wadah pendapat liar saya yang menurutku masih berhubungan (atau mungkin kedepannya tidak, tau deh..) dengan tujuan utama blog ini ada. Oke kita mulai yuk..
1. Tulis Saja Apa yang Kamu Suka, Nanti Pembaca Datang Sendiri

Pernah denger tips atau nasihat ini?? Ini mungkin nasihat yang paling sering kamu dengar. Terdengar indah, kan? Kamu cukup menulis tentang hobimu, curhat, atau apa pun yang kamu sukai, dan secara ajaib, orang-orang akan berbondong-bondong membaca tulisanmu. Nasihat ini populer karena terasa personal dan memotivasi. Tapi, mari kita hadapi kenyataan pahitnya: ini adalah kebohongan yang manis.
Kalau tujuan kamu adalah trafik, ingin ada yang membaca tulisan kamu dan dimonetisasi (mendapatkan penghasilan dari blog), ini adalah nasihat yang SANGAT MENYESATKAN!!. Kecuali kamu adalah seorang superstar. Kalau kamu adalah seorang superstar atau selebritis ternama it’s okay kamu pakai nasihat ini, tapi kalau bukan? hmm jangan!!.
Kenapa? Akan saya jelaskan panjang lebar..
Di lautan internet yang berisi miliaran halaman, menulis hanya berdasarkan passion tanpa strategi itu seperti berteriak di tengah badai. Tidak ada yang akan mendengarmu. Passion itu penting sebagai bahan bakar, tapi bukan sebagai peta. Tanpa riset audiens dan kata kunci, tulisanmu kemungkinan besar tidak akan pernah ditemukan di mesin pencari. Ini adalah salah satu nasihat blogging yang salah yang paling sering menjebak pemula dalam siklus “menulis tanpa ada yang membaca”. Kecuali kalau tujuan kamu ngeblog hanya sebagai diary, dan gak ada yang pengen baca diary kamu.
Bayangkan kamu menulis “Hari ini bertemu mantan terkasih” pertanyaannya adalah, siapa yang bakalan cari di google atau search engine “Sudahkan anda bertemu mantan hari ini?”. Lagi, “Kucing Anggoraku Mati Ketabrak Motor, Sedih!” Pertanyaannya adalah siapa yang bakalan cari di google atau search engine “Sudahkah kucing kamu ketabrak motor hari ini?” Nonsense nasihat ini, orang susah-susah research keyword aja belum tentu banyak pengunjung apalagi gak?
Solusi : Nasihat ini akan menjadi benar kalau kata-kata suka diganti dengan kuasai, ahli, passion tanpa ada embel-embel pembaca datang sendiri.
Ini dia tips blogging untuk pemula yang lebih realistis: temukan titik temu! Buatlah diagram Venn sederhana dengan tiga lingkaran :
- Apa yang kamu sukai dan kuasai (Passion & Expertise).
- Apa yang banyak dicari orang (Demand/Keyword Research).
- Apa yang punya potensi menghasilkan uang (Monetization Potential).
Area di mana ketiga lingkaran itu bertemu adalah sweet spot kamu. Misalnya, kamu suka masak. Jangan hanya menulis resep “Nasi Goreng ala Gue”. Coba riset, mungkin orang banyak mencari “resep nasi goreng sehat tanpa MSG” atau “resep nasi goreng untuk bekal anak”. Dengan menggabungkan passion dan data, kontenmu tidak hanya menyenangkan untuk ditulis, tapi juga punya peluang besar untuk ditemukan dan dibaca banyak orang.
2. Wajib Posting Setiap Hari Biar Cepat Sukses!
“Konsistensi adalah kunci!” Tentu, kalimat ini ada benarnya. Tapi banyak orang salah mengartikannya. Mereka mengira konsistensi berarti harus menerbitkan artikel setiap hari, tanpa jeda. Logika “lebih banyak lebih baik” ini terdengar masuk akal di permukaan, tapi dalam praktiknya, ini adalah resep menuju bencana.
Kenyataannya : Memaksa diri untuk posting setiap hari akan membuatmu kelelahan atau burnout. Saat kamu lelah, apa yang terjadi? Kualitas tulisanmu anjlok. Kamu mulai menulis seadanya, risetnya dangkal, dan pembahasannya tidak mendalam. Google dan pembaca bisa merasakannya. Google lebih menghargai satu artikel super lengkap setebal 3000 kata yang menjawab semua pertanyaan pengguna, daripada tujuh artikel “cetek” sepanjang 500 kata. Ini adalah salah satu mitos blogging yang paling boros energi.
Solusi (Tips yang Benar): Ubah definisimu tentang konsistensi. Konsistensi bukan soal frekuensi, tapi soal keteraturan dan kualitas. Daripada posting setiap hari, buatlah jadwal yang realistis. Mungkin satu artikel super setiap minggu, atau dua artikel berkualitas setiap minggu. Yang penting, pembacamu tahu kapan harus mengharapkan konten baru darimu. Nasihat blogging yang benar adalah: fokuslah pada pembuatan pillar content atau konten pilar. Ini adalah artikel utama yang sangat mendalam, komprehensif, dan menjadi rujukan utama untuk topik tertentu di blogmu. Satu konten pilar yang bagus bisa mendatangkan trafik organik selama bertahun-tahun.
3. Kejar Trafik Sebanyak-banyaknya, Itu Segalanya!
Melihat angka di Google Analytics melonjak tinggi memang memuaskan. Rasanya seperti sebuah pencapaian. Banyak blogger pemula terobsesi dengan angka ini, mereka melakukan segala cara untuk mendatangkan pengunjung, entah itu dari klik umpan (clickbait) atau topik viral sesaat yang tidak relevan dengan niche blognya.
Kenyataannya: Trafik itu seperti kalori, ada kalori kosong dan ada kalori bergizi. 10.000 pengunjung yang datang karena judul clickbait tentang gosip artis ke blogmu yang membahas tentang investasi saham adalah kalori kosong. Mereka akan langsung menekan tombol “kembali” (bounce rate tinggi) dalam hitungan detik karena isi konten tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Ini adalah kesalahan blogger pemula yang fatal karena metrik seperti ini justru mengirim sinyal buruk ke Google. Muncul pertanyaan, :aku sering koq lihat media-media pake teknik click bait, isinya beda terus isi artikelnya sedikit dan gak ngejawab pertanyaan sama sekali!! Koq mereka bisa dan terus di anak emaskan google? Kenapa aku gak boleh? Jawabannya adalah dunia memang tidak selamanya sesuai dengan apa yang kita mau dan harapkan!! Sedih ya? jawabannya ada 2, (dan ini opini ya, karena sampai saat ini tidak artikel atau literatur yang secara resmi google menyebutkan secara jelas logaritma mereka) domain authority dan pengunjung berkualitas yang datang dari berita.
Solusi (Tips yang Benar): Fokus pada trafik yang berkualitas dan relevan. Siapa audiens idealmu? Apa masalah yang ingin mereka selesaikan? Buatlah konten yang secara spesifik menjawab kebutuhan mereka. Lebih baik memiliki 100 pengunjung setia yang benar-benar membaca, berkomentar, dan berlangganan newsletter-mu, daripada ribuan pengunjung acak yang tidak peduli. Tips blogging untuk pemula yang krusial adalah memahami search intent atau niat pencarian. Apakah pengguna mencari informasi, ingin membeli, atau membandingkan produk? Sesuaikan kontenmu dengan niat mereka, maka kamu akan menarik audiens yang tepat.
4. SEO Itu Rumit, Fokus Konten Dulu, Urus Nanti Saja
SEO (Search Engine Optimization) seringkali menjadi momok bagi para blogger baru. Istilah seperti backlink, domain authority, keyword density, terdengar sangat teknis dan mengintimidasi. Karena itu, banyak yang menelan mentah-mentah nasihat blogging untuk mengabaikannya dulu dan fokus pada menulis saja.
Kenyataannya: Ini adalah nasihat blogging yang salah yang paling merusak dalam jangka panjang. Mengabaikan SEO dari awal itu seperti membangun gedung pencakar langit tanpa pondasi. Kamu bisa saja membangun 100 lantai (baca: 100 artikel), tapi suatu saat bangunan itu akan rapuh dan sulit diperbaiki. Memperbaiki struktur SEO sebuah blog yang sudah punya ratusan artikel jauh lebih sulit dan memakan waktu daripada membangunnya dengan benar sejak awal.
Solusi (Tips yang Benar): Kamu tidak perlu jadi ahli SEO dalam semalam. Cukup pelajari dasar-dasarnya. Mulailah dengan SEO On-Page, yang sepenuhnya ada dalam kendalimu:
- Riset Kata Kunci Sederhana: Gunakan tool gratis seperti Google Keyword Planner atau Ubersuggest untuk menemukan apa yang dicari orang.
- Struktur Judul: Gunakan satu H1 untuk judul utama, lalu H2 untuk sub-judul, dan H3 untuk poin-poin di bawahnya.
- URL yang Bersih: Buat URL yang singkat dan mengandung kata kunci utama (contoh:
namablog.com/tips-blogging-untuk-pemula
). - Optimasi Gambar: Beri nama file gambar yang deskriptif dan isi “Alt Text”-nya.
- Internal Linking: Tautkan artikelmu ke artikel lain yang relevan di dalam blogmu sendiri.
Melakukan hal-hal dasar ini sejak hari pertama akan memberikan pondasi yang kokoh bagi pertumbuhan blogmu di masa depan.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Tentu tidak. Banyak sekali informasi berharga di luar sana. Kuncinya adalah berpikir kritis. Jangan telan mentah-mentah setiap tips. Lihat siapa yang memberi nasihat, apakah mereka punya bukti kesuksesan, dan apakah nasihat tersebut relevan dengan kondisi dan tujuan blog kamu saat ini.
Tidak ada jawaban pasti. Ini sangat tergantung pada niche, sumber daya (waktu dan energi) yang kamu miliki, dan jenis kontenmu. Daripada terpaku pada frekuensi, fokuslah pada kualitas dan jadwal yang bisa kamu pertahankan secara konsisten dalam jangka panjang, entah itu seminggu sekali atau sebulan dua kali.
Selain mengikuti mitos blogging yang dibahas di atas, kesalahan paling fatal adalah mudah menyerah. Blogging itu maraton, bukan sprint. Kamu tidak akan melihat hasil signifikan dalam sebulan atau dua bulan. Teruslah belajar, konsisten, dan bersabar.
Nasihat yang baik biasanya didukung oleh data atau studi kasus, logis, dan tidak menjanjikan hasil instan yang muluk-muluk. Sementara itu, nasihat blogging yang salah seringkali bersifat terlalu umum, usang (misalnya, menyuruh untuk menumpuk keyword), dan menjanjikan “jalan pintas” menuju kesuksesan.
Kesimpulan
Dunia blogging memang penuh dengan “kebisingan”. Ada begitu banyak suara yang memberikan berbagai macam nasihat blogging, dan sangat mudah bagi kita untuk tersesat jika tidak hati-hati. Kunci utama untuk bertahan dan bertumbuh adalah dengan menjadi blogger yang cerdas dan kritis.
Berhentilah mengikuti keramaian secara membabi buta. Pahami bahwa tidak ada satu formula ajaib yang berlaku untuk semua orang. Apa yang berhasil untuk blogger A belum tentu berhasil untukmu. Alih-alih menghabiskan waktu mencoba setiap tips blogging untuk pemula yang kamu temukan, investasikan waktumu untuk memahami audiensmu, mempelajari dasar-dasar SEO yang solid, dan menciptakan konten berkualitas tinggi yang benar-benar memberikan solusi.
Jangan biarkan mitos blogging dan nasihat blogging yang salah menghambat perjalananmu. Bangun strategimu sendiri, lakukan eksperimen, analisis datamu, dan temukan apa yang paling efektif untuk blogmu. Itulah jalan yang sesungguhnya menuju kesuksesan blogging yang berkelanjutan.